Jurnal Agronida Volume 5 No 1: 12-20, 2019
DOI: http://dx.doi.org/10.30997/jag.v5i1.1851
Unun Triasih, Dina Agustina, Mutia Erti D., Susi Wuryantini
ABSTRAK
Indonesia mempunyai kekayaan hayati besar tetapi belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk pertanian. Keefektifan agen hayati mengendalikan hama dan penyakit tanaman masih perlu diteliti lebih lanjut, salah satunya adalah pemanfaatan biopestisida jamur entomopatogen. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh berbagai bahan pembawa terhadap viabilitas dan kerapatan konidia pada beberapa jamur entomopatogen Beauveria bassiana, Metarhizium anisopliae dan Paecilomyces. Penelitian ini menggunakan lima isolat jamur yang terdiri atas entomopatogen dua isolat Beauveria bassiana (JBG dan JBR), dua isolat Metarhizium anisopliae (JBG dan UST), dan satu isolat Paecilomyces. Bahan pembawa biopestisida menggunakan 6 bahan pembawa yaitu limbah rebusan kedelai, limbah cucian kedelai, Potato Dextrose Broth (PDB), limbah tapioka, limbah beras, limbah cucian beras dan air kelapa. Biopestisida sudah dibuat satu tahun sebelumnya dan satu tahun berikutnya diamati kembali viabilitas dan kerapatan konidianya. Dari hasil pengamatan kerapatan konidia yang terbaik terdapat pada biopestisida cair Beauveria bassiana JBG sebesar 4,8 x 10⁷ konidia / ml dari kerapatan awal 3,4 x 10⁸ / ml pada bahan pembawa limbah rebusan kedelai (RK).Viabilitas tertinggi terdapat pada Metharizium anisopliae JBG pada bahan pembawa limbah cucian kedelai sebesar 14%.
Kata kunci: Agen hayati, Biopestisida, Jamur entomopatogen
Artikel lengkap bisa didownload di sini atau di sini