PRODUKSI DAN DISTRIBUSI BENIH SUMBER JERUK KEPROK BATU 55 BEBAS PENYAKIT
Produksi Benih Sumber
Benih sumber Keprok Batu 55 sebagai pohon induk jeruk bebas penyakit wajib ditempatkan dalam rumah kasa (screen house) insect proof (tidak dapat dimasuki serangga tular penyakit jeruk) dan berpintu ganda agar terhindar dari serangan serangga tular penyakit (vektor) 5 macam penyakit sistemik jeruk (Gambar 3 dan 4)
Gambar 3. Screen house insect proof berpintu ganda dan pohon induk di BF
Gambar 4. Screen house insect proof berpintu ganda dan pohon induk di BPMT
Distibusi Benih Sumber
Pohon induk jeruk kelas Benih Dasar (BD) label putih yang ditanam di Blok Fondasi (BF) tersebar di 13 ( tiga belas) provinsi, sejak tahun 2007 – 2014 jumlahnya telah mencapai 222 tanaman, sedangkan kelas Benih Pokok (BP) label ungu tersebar di 8 (delapan) provinsi ( Tabel 1) yang ditanam di Blok Penggandaan Mata Tempel (BPMT) jumlahnya telah mencapai sebanyak 3.279 tanaman .
Tabel 1. Distribusi Benih Sumber Keprok Batu 55 di Indonesia Tahun 2007 – 2014
Gambar 5. Kriteria dan kondisi panen ranting mata tempel
PROYEKSI PRODUKSI BENIH SEBAR KEPROK BATU 55
Pohon induk jeruk keprok Batu 55 di BPMT yang tersebar di Indonesia sebanyak 3.279 tanaman, dengan asumsi produktivitas rata-rata yaitu 200 mata tempel/tanaman/tahun maka mata tempel yang telah diproduksi dalam 3 tahun terakhir adalah 3.279 x 200 x 3 =1.967.400 mata tempel dan apabila tingkat keberhasilan okulasi rendah sekitar 70% maka benih sebar jeruk bermutu berlabel biru ( gambar 6) yang dihasilkan 1.377.180 tanaman atau setara dengan luas penanaman 2.295 ha ( 1 ha= 600 tanaman).
Gambar 6. Benih sebar jeruk bermutu berlabel biru
PENGEMBANGAN JERUK KEPROK BATU 55
Keunggulan jeruk keprok Batu 55 teruji setelah menang dalam kontes buah jeruk keprok nasional (gambar 7) yang diselenggarakan di Balitjestro Batu pada tanggal 6 Agustus 2010.
Gambar 7. Dewan juri memberi penilaian sebelum menetapkan pemenang kontes buah jeruk nasional
Berdasarkan karakteristik yang dimiliki , keprok Batu 55 sangat sesuai ditanam di daerah dataran tinggi Jawa Timur, jumlah benih tertanam sebanyak 408.070 tanaman (Tabel 2), bahkan varietas ini bukan hanya berkembang di Jawa Timur, tetapi telah berkembang pula di daerah lain diluar Jawa Timur sebanyak 64.920 tanaman. (Tabel 3).
Tabel 2. Lokasi dan Jumlah Benih Keprok Batu 55 yang ditanam di Jawa Timur
Gambar 8. Keprok Batu 55 berumur 4 tahun di Balitjestro yang dikunjungani ibu Umi Rusman (istri Wamentan 2009-2014) pada acara Wisata Petik Buah Jeruk, Open House Balitjestro, tanggal 13-14 Agustus 2014
Gambar 9. Keprok Batu 55 berumur 11 tahun di visitor plot berbuah ke 8
TEKNOLOGI TOP WORKING (Mengganti varietas)
Top Working adalah mengganti varietas tanaman dewasa yang sudah ada dilapang dengan cara di okulasi/disambung dengan varietas lain yang komersial/dikehendaki. Teknologi ini sudah diaplikasikan di sentra kebun jeruk manis Pacitan/Baby Kecamatan Dau.Kabupaten Malang. Seiring dengan harga jual buah jeruk keprok Batu 55 lebih tinggi dibanding dengan manis Pacitan maka tanaman jeruk petani seluas 4 ha yang sudah berumur antara 4 – 9 tahun di top working dengan keprok Batu 55 dan mulai berbuah satu tahun setelah diokulasi/disambung dengan produksi 5 – 8 kg/pohon/tahun..Tahun ke dua produksi dapat mencapai 20-25 kg (Gambar 9) dan tahun ke tiga > 50 kg.
Gambar 10. Manis Pacitan di Kecamatan Dau-Kab.Malang di Top Working dengan Keprok Batu 55, usia tanaman 2 tahun sejak okulasi, berbuah yang ke-2 kalinya
Artikel Sebelumnya: Succes Story: Kebangkitan Keprok Batu 55 Mendukung Program Keprokisasi Jeruk Nasional (1)
Oleh : Setiono
Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian