
Di pasar-pasar tradisional sebagian besar jeruk yang beredar adalah jenis siam. Hampir sebagian sentra jeruk di Jawa mengembangkan jenis ini karena sesuai di dataran rendah. Varietas jeruk siam yang banyak ditanam di sentra jeruk yaitu Banyuwangi, Jember, Lumajang dan wilayah lain merupakan jenis Siam Pontianak.
Jeruk Siam Pontianak memang memiliki cita rasa yang manis dan harganya pun terjangkau bagi semua kalangan. Bagi petani yang membudidayakan jeruk ini lebih mudah memasarkannnya karena memang konsumen jeruk ini dari semua kalangan.
Jeruk siam Pontianak yang dikembangkan di Kebun Percobaan (KP) Banaran akan memasuki masa panen kedua pada saat ini. Menurut koordinator KP Ady Cahyono, SP jumlah tanaman yang ada di kebun saat ini 280 pohon. Pada panen pertama atau belajar berbuah satu pohon berkisar 15-20kg/pohon.

Kemudian pada saat ini hasil panen diperkirakan 40-60 kg/pohon berdasar hasil penghitungan buah per pohon yang dilakukan untuk melihat estimasi produksinya. Harga jual jeruk ini berkisar 7000-10000/kg tergantung dari kualitas buahnya.
Penerapan teknologi budidaya seperti pemangkasan, pemupukan, pengairan, serta pengendalian hama penyakit harus rutin dilakukan. Berbagai teknologi yang dihasilkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) diadopsi untuk diterapkan dalam pengelolaan untuk hasil yang optimal. (fjr)