Setiono dan Arry Supriyanto telah menyeleksi pohon jeruk “Kalamansi“ untuk dijadikan Pohon Induk dengan melakukan kunjungan di kebun jeruk Lembaga Pengembangan Pertanian Baptis Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Lokasi ini terletak pada ketinggian 40 m – 60 m di atas permukaan laut. Jeruk “Kalamansi” saat ini telah terdaftar dengan nama “Kalamansi FR”.
Asal tanaman induk jeruk jenis Kalamansi (Calamansi=Calamondin) dengan nama latin Citrus microcarpa berjumlah 5 pohon dibawa dari Philipina pada tahun 1990. Tanaman induk diperbanyak dengan cara dicangkok dan disambung sehingga sampai saat ini populasi tanaman menjadi 1700 pohon, terdiri dari : 700 pohon berumur < 5 tahun, 458 pohon berumur > 10 tahun dan 526 pohon berumur > 15 tahun.
Kondisi kesuburan tanaman sedang-baik. Serangan hama, kumbang penusuk buah yang menyebabkan buah rontok dan terutama Thrip dan penyakit Scab ( kudis) pada semua pertanaman jeruk cukup tinggi, sehingga dari jarak cukup jauh tampak daun dan buah berbintik-bintik coklat dan permukaan kulit buah agak busam. Dijumpai pula adanya serangan penyakit diplodia dan jamur kerak/batang yang menyerang batang tanaman.
Setiono menyeleksi Calon Pohon Induk Tunggal (CPIT) dan jumlah biji pada jeruk “Kalamansi”
Kriteria tanaman yang akan ditetapkan sebagai Calon Pohon Induk Tunggal (CPIT) mempunyai Vigoritas tinggi, berbiji sedikit (<15 biji), kulit tipis, jus banyak dan aroma kuat.
Seleksi untuk mendapatkan Calon Pohon induk Tunggal (CPIT) diawali dengan melihat keseluruhan tanaman jeruk Kalamansi, kemudian ditentukan 51 tanaman dari 526 pohon berumur > 15 tahun yang mempunyai keragaan yang baik, diseleksi lagi hingga diperoleh 13 tanaman yang diberi kode A1, A2, B1,B2, B3, B4, Ci, C2, C3, D1, D2, E1, E2. Dari 12 pohon terpilih kemudian berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan seperti diatas dipilih 5 tanaman sebagai Calon PIT, yaitu pohon dengan kode A1, B3, A2, E2, D2.
Lima pohon terpilih dipelihara secara optimal dengan memberikan 2 karung pupuk kandang dan 1.5 – 2 kg pupuk NPK, menyaput batang tanaman menggunakan pestisida generik Bubur California yang bahannya berasal dari campuran 1 bagian belerang + 1 bagian kapur + 10 liter air. [setiono|balitjestro]
Jeruk Kalamansi yang dijadikan sebagai olahan sirup