Kota Batu dan Kabupaten Malang yang merupakan salah satu sentra tanaman lengkeng lokal di Jawa Timur. Kita bisa melihat mulai akhir bulan september sampai sekarang tanaman lengkeng yang ada di kota Batu mulai mekar bunganya. Peristiwa mekarnya bunga lengkeng ini biasanya terjadi pada akhir bulan September sampai dengan pertengahan bulan November.
Tanaman lengkeng dapat berbunga karena terinduksi oleh faktor lingkungan, dimana faktor tersebut untuk daerah dataran tinggi seperti di kota Batu adalah suhu. Suhu yang dimaksudkan adalah suhu yang rendah yang terjadi selama lebih dari 2 bulan. Hal ini terjadi biasanya pada akhir bulan Juli sampai September di Kota batu dan sekitarnya.
1. Persentase jumlah bunga betina
Bunga lengkeng mempunyai tiga tipe yaitu : bunga jantan, betina dan hermaprodit. Semua varietas lengkeng mempunyai bunga jantan dan betina, tetapi bunga hermaprodit belum tentu. Bunga hermaprodit adalah bunga yang mempunyai putik dan benangsari dalam satu bunga, namun dia sebenarnya hanya berfungsi sebagai jantan dan jika putiknya terbuahi buahnya akan rontok. Oleh karena itu banyaknya bunga betina sangat mempengaruhi buah yang jadi, semakin banyak bunga betina maka akan semakin banyak buah yang jadi begitupun sebaliknya.
2. Populasi serangga penyerbuk
Penyerbukan bunga lengkeng dibantu oleh angin dan serangga penyerbuk yaitu lebah madu. Lebah yang membantu tersebut adalah yang berjenis Apis mellifera. Madu yang dihasilkan merupakan madu lengkeng yang mudah kita jumpai di pasaran. Berdasarkan hasil penelitian di China, dengan adanya lebah madu dapat meningkatkan produksi buah lengkeng.
Ketika bunga mekar ada beberapa hama yang menyerang, antara lain thrips dan aphids. Cairan sekresi dari hama tersebut mengenai bunga dan daun yang menyebabkan debu menempel atau biasa disebut dengan embun jelaga. Embun jelaga ini menyebabkan bunga sulit mekar sehingga penyerbukan tidak terjadi. Untuk mengatasi hal ini bisa dilakukan penyemprotan insectisida pada saat thrips atau aphids menyerang.
Fase generatif tanaman lengkeng membutuhkan air lebih banyak dibandingkan vegetatif. Kurangnya air pada saat berbunga akan menyebabkan bunga kering. Oleh karena itu perlu dilakukan pengairan yang rutin pada saat berbunga.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi dalam peristiwa penyerbukan adalah cahaya matahari, curah hujan dan kecepatan angin. Cahaya matahari diperlukan agar kantong benangsari bisa membuka. Sedangkan curah hujan dan kecepatan angin yang tinggi dapat menyebabkan bunga lebih banyak yang rontok.
Faktor –faktor tersebut perlu diperhatikan sehingga musim berbunga tanaman lengkeng tahun ini bisa menghasilkan buah yang lebat. Tanaman lengkeng yang berbunga pada bulan-bulan ini dapat dipanen buahnya pada akhir bulan Februari sampai dengan akhir bulan April tahun 2015.
Oleh: Buyung Al Fanshuri
Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian