Indonesia mempunyai banyak varietas unggul tanaman pangan dan hortikultura yang sebagian besar belum dikenal petani. Jawa Timur merupakan salah satu provinsi penyangga pangan nasional diharapkan mampu menjadi produsen benih mandiri dan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian dengan menggunakan benih varietas unggul.
Dengan dukungan dari pemulia benih, melalui Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura diharapkan dapat memperkenalkan varietas – varietas dan memberikan alternatif pilihan varietas tanaman pangan maupun hortikultura kepada petani untuk selanjutnya dikembangkan di ekolokasi yang sesuai dengan karakteristik dari varietas tersebut.
Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura merupakan acara tahunan yang diselenggarakan Diperta Propinsi Jawa Timur melalui salah satu UPTnya yaitu Unit Pelaksana Teknis Pengawasan dan Sertifikasi Benih (UPTPSB) yang dibiayai dari APBD I Provinsi Jawa Timur. Penyelenggaraan tahun ini adalah acara gebyar yang ke-IV berlangsung dari tanggal 24-25 September 2014, lokasi di Stadion Desa Bendo Sewu, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, sedangkan untuk acara tahun depan (2015) dilaksanakan di Kabupaten Madiun.
Menurut susunan acara , kegiatan ini akan dibuka secara resmi olah Gubernur Jatim ( DR.Sukarwo), tetapi karena Provinsi Jawa Timur menerima penghargaan Akuntabilitas Instansi Pemerintahan dari Menpan di Jakarta, maka Bapak Gubernur tidak dapat hadir sedangkan pembukaan diwakili oleh Bupati Kabupaten Blitar (Heri Nugroho, SE,MH).
Undangan yang hadir pada acara pembukaan: Muspika dan Muspida Kabupaten Blitar, DPRD Kabupaten Blitar, Dirjen Perbenihan Tanaman Pangan, Dirjen Perbenihan Tanaman Hortikultura, PT.Petrokimia Kayaku, perusahaan/distributor Benih tanaman pangan dan Hortikultura, Perwakilan Instansi Pemerintah se Kab. Blitar, Gapoktan/Kelompok Tani, Penangkar benih , kelompok PKK/wanita tani , serta Balitbangtan Balitkabi, BPTP Jawa Timur dan Balitjestro.
Pembukaan Gebyar (Hari I) diawali dengan acara kunjungan lapang untuk meninjau petak percontohan aneka pertanaman siap panen yang terdiri dari : 10 varietas padi hibrida, 30 varietas padi non hibrida, 4 varietas jagung hibrida, 15 varietas kedelai, 11 varietas melon, 9 varietas cabe besar, 3 varietas cabe keriting, 11 varietas cabe rawit, 5 varietas tomat, 10 varietas bawang merah, 11 varietas kacang panjang, 5 varietas buncis, 7 varietas mentimun, 5 varietas parea dan 3 varietas oyong, dilanjutkan berkeliling meninjau stand display pameran kemudian menuju ke tenda utama untuk memberi kata sambutan dan sekaligus membuka acara. Usai pembukaan, rombongan Bupati dan Muspika Blitar meninggalkan tempat namun acara gebyar dilanjutkan dengan temu usaha dan sarasehan produsen benih, dialog interaktif dengan gapoktan/kelompok tani/petani yang dipimpin oleh Kepala Dinas pertanian Provinsi Jawa Timur.
Peserta yang mengisi stand display pameran terdiri dari perusahaan/distributor benih, perusahaan/distributor pestisida pestisida, distributor alsintan traktor, kelompok PKK/wanita tani, penangkar benih tanaman buah, BPTP jawa Timur dan Balitjestro.

Gebyar pada hari ke dua lebih ramai banyak pengunjung yang hadir terutama dari petani disekitar lokasi pameran, rombongan Gapoktan/Kelompok Tani, perguruan tinggi UB Malang, UNEJ Jember, Sekolah Kejuruan Pertanian Batu, Malang, Blitar, Madiun dan Nganjuk. Lebih semarak lagi bahwa telah dilaksanakan kegiatan sekolah lapang (SL), penyampaian materi teknis bidang Teknologi Perbenihan, serta cerdas cermat antar perwakilan siswa/mahasiswa yang mewakili almamaternya.
Stand Balitjestro menyajikan display Penerapan Pengelolaan Terpadu Kebun Jeruk Sehat (PTKJS) dengan dekorasi buah jeruk varietas keprok Batu 55, Siam, Manis Pacitan, Nipis Manis, Pamelo Nambangan dan Girimatang, jeruk Limau, serta benih jeruk varietas Siam Pontianak, keprok Batu 55, Borneo Prima dan Terigas, jeruk hias Kalamondin dan Nagami Kumquat, jeruk Limau. Pengunjung stand display Balitjestro terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, yaitu masyarakat bukan petani tetapi ingin menanam jeruk/tabulampot jeruk dihalaman rumah, mahasiswa/i dan siswa/i, petani jeruk pemula.
Atas permintaan pengunjung pameran, bahwa stand yang ada tidak hanya menyajikan dalam bentuk display sebagai contoh tetapi juga menyajikan produk yaitu buah jeruk dan benih jeruk yang dapat langsung dibeli pengunjung saat pameran. [Setiono | Balitjestro]